SISWA-SISWI SMAN 2 KAHAYAN TENGAH RAIH JUARA 3 LOMBA TARI DAERAH PEDALAMAN DI FESTIVAL BUDAYA HANDEP HAPAKAT 2025
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa-siswi SMAN 2 Kahayan Tengah yang tergabung dalam Sanggar Talenta Asi. Dimana sanggar ini sendiri merupakan mitra SMAN 2 Kahayan Tengah. Dengan membawa nama Kecamatan Kahayan Tengah, mereka berhasil membawa pulang gelar Juara III pada Lomba Tari Daerah Pedalaman di ajang bergengsi Festival Budaya Handep Hapakat Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2025.
Festival yang setiap tahun menjadi panggung besar para pelaku seni ini mempertemukan berbagai talenta seni dari berbagai kecamatan di kabupaten Pulang Pisau. Tahun ini, sorotan tertuju pada penampilan memukau tim Kec. Kahayan Tengah yang membawakan tarian berjudul Tantulak – sebuah karya penuh makna berdurasi ± 5 menit 20 detik yang memadukan gerak, kostum, musik tradisional, dan cerita kehidupan dengan sangat apik.
Tantulak sendiri bukan sekadar tarian, ia kisah perjalanan roh dalam budaya Dayak Kaharingan. Dalam alunan gendang dan seruan mantra, tarian ini menggambarkan momen sakral ketika roh yang baru meninggalkan dunia dibimbing menuju alam keabadian. Ada detik-detik ragu, ketika sang roh masih menoleh pada dunia fana; ada air mata yang tak tumpah dari keluarga yang ditinggalkan. Namun seiring lantunan doa, sang roh akhirnya rela melangkah, meninggalkan kesedihan dan membawa pesan agar yang hidup terus melanjutkan perjalanan.
Gerak yang tegas namun lembut, lambaian yang sarat arti, hingga langkah mundur sang roh di akhir tarian menjadi simbol kebebasan jiwa. Penonton seakan diajak menyelami perasaan kehilangan, namun sekaligus menemukan ketenangan.
Para penari yang tampil memukau terdiri dari Salma Olivia (XII A), Aulia Saputri (XII B), Jesicca Aurelia Cristy (XI B), Berta Selvia (X A), A. Maulana Akbar (XI B), Afbi Pratama Putra (X B), dan anggota lainnya. Penampilan ini dibina oleh Ibu Neneng Sriani, S.Pd.K, dengan arahan budaya dari narasumber Bapak Berto (Basir) dan Bapak Rawan (Mantir Adat).
Beberapa alumni SMAN 2 Kahayan Tengah juga turut andil dalam proses kreatif ini, di antaranya Amelody Nove Firendes sebagai Penata Tari, Joy Charis Ngeloh, S.E sebagai Penata Iringan, Ferdi Handika, S.Pd sebagai Penata Rias/Busana. Sementara itu, siswa Meydika Reygiovi Luhing bersama alumni Restu Utama dan Ezra Fernando menjadi bagian dari tim pemain musik yang menghidupkan suasana sakral tarian.
Latihan intensif, kostum etnik tradisional bernuansa keemasan, tata rias yang mempertegas karakter, dan penghayatan mendalam membuat penampilan mereka mendapat sorakan meriah dan tepuk tangan panjang. Prestasi ini menjadi bukti bahwa generasi muda tak hanya mampu berprestasi, tetapi juga menjadi penjaga warisan budaya leluhur yang tak ternilai. Sekali lagi selamat kepada semua anggota tim..
-88x100.png)




-100x100.jpeg)
